Khamis, 28 April 2011

Cerita tentang Cahaya

Ini bukan kata perhiasan yang ingin aku pertontonkan kepada kalian. 
Cerita yang ingin aku sampaikan bukan sekadar tampalan di dinding hitam seperti mana yang kalian fikirkan.  
Biarpun ia sekadar coretan pendek yang diatur dengan kata,
Namun cerita ini akan tetap aku sampaikan.

Bermula dengan ruang gelap yang legam pada pandangan mata, 
Dengan hanya sebatang mancis kecil yang menyala pada lilin, 
ruang gelap itu terang. 
Biarpun cahaya lilin ini bukan satu sofistikasi, 
sudah cukup untuk membawa aliran mata untuk membantu setiap langkah yang ada. 
Biarpun hanya sekadar berbadankan sebatang lilin,
cahaya ingin menerangi ruang itu.

Terlihat ke suatu penjuru ruang, 
ada pintu yang masih berkunci. 
Walaupun ada cahaya dalam ruang gelap itu, 
namun masih belum terlihat kunci. 
Cahaya ingin melihat keadaan di sebalik pintu,
 namun pintu masih berkunci. 

“Biarlah, mungkin suatu hari nanti pintu itu akan terbuka dengan sendiri”.